Seperempat Rindu.



Aku merindu pada seperempat malam
Berawal dari jumpa saat itu,
rasa tumbuh dalam jiwa dan membeku


Perdebatan panjangpun terjadi,
Antara imajinasi yang jatuh cinta
Dan realitas yang tak serupa.

Aku masih terjaga dengan rupamu
Aku tetap terkalahkan oleh rindu
Aku ditenggelamkan pendam yang tak rela jadi kenangan, namun enggan untuk mengungkapkan.

Jujur
Rasa ini tak mau terbantahkan
Temu tak ingin cepat terhabiskan
Menyeduh kopi sambil sedetik menculik tatapan
Berdiskusi sambil memetik senyummu yang tak berkesudahan.

Percayalah
Rasa lebih tau daripada kata 
Tak bermakna lebih dalam daripada yang seadanya
Ini sangat dalam, sebab rasa tak mampu diselami, dan rindu tak bisa dipaksa pergi.

Aku rindu, izinkan aku bila sudah waktunya.



Malang. 03/06/2018
  Yusril Toatubun

Komentar

Postingan populer dari blog ini