Tentang Perjuangan & Perlawanan

kita harus sadar, sadar sedemikian dalam hingga ke akar
hidup ini perjuangan,  perjuangan mustahil tanpa pengorbanan
kemenangan,  kekuasaan  itu bukan tujuan, melainkan kemanfaatan, kebaikan, dan kejujuran
sekalipun mampus terbakar hangus, terkoyak koyak oleh ramai dan terhindar dari kebahagiaan diri itulah puncak yang menunjukan sesorang itu hidup
ketahuilah, nurani yang mati lebih jahat dari korupsinya para politisi
lebih kejam dari senapan pak polisi dengan ratusan amunisi

jika, alam dan segala isinya memilihmu untuk berjuang, jangan ada pertimbangan, LAWAN !!!!
jika kemiskinan dan dusta-dusta penguasa terus kau simpan, bertanyalah pada dirimu   ?
berapa banyak waktumu didunia ini, buatlah sejarah ditengah peradaban ,
lukislah dengan indahnya jalur perjuangan
rawatlah idealisme sebagaimana moralitasmu dihadapan tuhan, niscaya kau abadi dalam kenangan, tak habis dibicarakan, gagasan perjuangan dan pemikiran akan hidup disetiap insan-insan pembela keadilan dibumi tuhan.

hidup ini keras dan terjal, kemunafikan ada di kiri dan kanan
saling memecah belah, memfitnah, warga negara diadu domba, sampai lupa bineka tunggal ika
jangan buta sambil melihat penderitaan, tuhan memberimu mata
jangan bungkam sambil terus membicarakan ketidakadilan, tuham memberimu mulut
jangan tuli sambil mendengar persoalan negeri, tuhan memberimu telinga

tiada misteri dalam kongkalikong penguasa, mereka bukan tuhan yang tak terlihat oleh mata
mereka hanya pandai manipulasi dan provokasi
mereka suka kesempatan dan kadaan jika kau diam tanpa perlawanan
mereka parasit yang menghabisi hidup anak cucu hingga cicitmu
mereka tak beralas kaki sama dengan petani
mereka tak sergam pakaian dengan para nelayan
mereka sungguh jauh berbeda dengan kebenaran-kebenaran yang terucapkan

bayangkan, di kota yang dingin, mereka berselimut, dengan pelukan permaisuri berwajah cantik dan berkulit lembut, sedangkan disamping baksampah terbelantang seorang pengemis tidur dibawah rembulan malam yang panjang, dengan kelaparan dan luka-luka yang dibawa hatinya, ia tetap menganggap adanya negara, masih tetap menyepakati pancasila, masih mengenal burung garuda, dan senantiasa pada sumpah pemuda.

ada rakyat yang hidupnya berjuang
ada pejabat yang berjuang mengatasnamakan rakyat demi uang,
dengan dilengkapi ayat-ayat suci dan undang-undang
mereka mempermalukan wibawa kejujuran
mereka mewarisi sikap  keiblisan berdah yang kental dengan kemunafikan
atas nama keamanan dalam memelihara kebohongan, senjata sontak bertugas bukan untuk kemanusiaan, bukan untuk mereka yang dimurkai tuhan, tapi kepada mereka yang menyampaikan kebenaran

berpersaan rakyatlah, niscaya kau rasakan derita rakyat jelata
bernafaslah dengan perjuangan niscaya kau pahami landasan kehidupan
tuhan bersamamu, berjuanglah atas nama keadilan dan kemanusian.



YUSRIL TOATUBUN
Malang.09.10.2018 Pukul 05;23 pagi

Komentar

Postingan populer dari blog ini