Mengingat ayah.


Ayah.....
telah banyak yang kau ajarkan padaku
kau mengajari tentang kerasnya hidup
kau tunjukan padaku bagaimana menghadapi kesulitan hidup
kau memberi jalan padaku, mengantarku pada cahaya yang terang.
yang aku tempuh hari ini masih jauh ayah, tapi aku sadar betul perjuangan ayah lebih lama,
dan tak akan berhenti bagi jiwa seorang ayah, sebab ayalah kita masi bisa bertahan ditengah terpaan hidup.

Ayah....
banyaknya bintang dan luasnya dunia ini tidak sebandng dengan kebesaran jiwa dan hatimu
dipandukmu banyak yang kau pikul
dihatimu banyak daun-daun kering yang berguguran
tapi mimik wajahmu selalu teduh dan menenagkan jiwa keluarga, kau lelaki hebat ayah


munculnya fajar adalah tanda engkau melangkah mencari nafkah
ketika kita masih lelap tertidur dibawa mimpi yang panjang
ayah sudah terbangun dan memikirkan bagaimana melanjutkan kehidupan ini
akan ku ingat sampai mati kesetiaanmu ayah, aku anak sebatang kara yang mencintai ayah
tapi bukan lewat kata aku ungkap cinta.
aku lebih memilih cinta dalam diam, sebab kata tak berkapasitas mengungkap rasa, rasa yang terbaring pasra dan lemah karena perjuanganmu yang begitu luarbiasa untukku dan keluarga.

ayah, akan kubuatkan hadiah untukmu
akan ada waktu dimana kau melihatku sukses
waktu dimna aku menjadi berhasil atas perjuangamu sejak aku hadir dibumi ini

ayah, aku seorang anak batang kara yang mencintaimu
kau pria hebat ayah, aku mengeal hidup, aku mngenal dunia,
dan aku hidup karena nafas perjuanganmu
ayah, aku berjanji pada suatu saat nanti, dimana puncak dari prosesku perjuanganku hari ini tiba, kau akan bangga, diirini suara tepukan dan pujian serta penghargaan jasamu padaku, sungguh ayah harus yakin, bahwa aku anakmu, sedang merencanakan suatu kebanggaan besar padamu


beta rindu ayah, semoga bisa cepat kembali kerumah dan berjumpa,
melihat rupa dan tawa ceria dari wajah ayah.



Komentar

Postingan populer dari blog ini