KEMERDEKAAN DAN JASA PAHLAWAN DALAM GENERASI PEMUDA ( APATIS ).



Kemerdekaan itu fenomena nyata, kemerdekaan sebuah warisan yang tak perlu pula penerus bangsa perjuangkan,
Sebab kemerdekaan adalah hasil dari para pahlawan bangsa dan pejuang kemerdekaan rakyat.

Kemerdekaan hanya perlu dijaga dengan baik sehingga tidak lagi direbut, karena para pahlawan merelakan nyawa mereka demi mewariskan kemerdekaan kepada anak cucu indonesia.

Namun, pada saat ini kemerdekaan tak dimiliki semuah orang, terkhususnya pada era modern yang penuh dengan penyimpangan dan penindasan dari para elite dan para oligark yang menjalankan politik populisme dan nepotisme.

Sejenak aku meratapi negeri yang merdeka ini, sungguh tak bisa lagi ditampung air mata dari para petani dan nelayan dan juga para pekerja buruh, bekerja sekaras baja demi sekilo nasi di negeri yang kaya akan padi ini.

Petani menanam cili dan sawi namun tak mampu bersaing dengan kapital yang menanam rupiah dengan pupuk penguasa.
Nelayan dengan kail berharap ikan menyambar umpan, namun politisi hanya bermodal pidato dan pintar menyamar di balik ribuan massa.

Kehidupan makin sulit dihadapi, apalagi mencoba berhenti sejenak ombak akan menghantammu dengan keras.!!
Mencoba berteduh dipondok sebentar namun padi tak mau tumbuh sebab kemarau dompet berkepanjangan.
Ikan yang dijala dengan jaring yang rapuh tak mampu mendapat hasil yang cukup, sebab materi tak cukup dipunyai tuk menganyamnya kembali.

Rakyat jelata tak mampu melawan penjajah, sebab mereka bersenjata dan kita hanya dada terbuka, yang kadang malu menjadi kuat karna hati tak bisa mombohongi kalau kita takut.

Yang bersama kita siapa ? Kita berjuang sendiri! Dimana para pemuda yang pernah bersumpah tanah air tanpa penindasan ? Apakah penerusnya punah ? Dimana para pemuda yang bersumpah bahasa tanpa kebohongan? Apakah mereka tak mendengar ? Dimana pemuda yang bersumpah berbangsa adil makmur? Apakah mereka telah terhanyut dengan kenyaman diatas penderitaan kami ?

Kami butuh kalian, kami tak mungkin menyebarkan di radio karna kalian tengah asik dengan gadget.
Kami tak mungkin berdomanstran karna kami tak kerja sehari maka matilah bayi bayi kecil.

Aku malu dengan pemuda, "APATIS"

Malang.15.Maret.2018
Yusril Toatubun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini