"Pancasila sebagai pijakan filosofis indonesia
Jelas menentang kapitalisme dan berpihak kepada koperasi, kebersamaan atau kolektifisme"
Revolusi industri melahirkan pabrik, dan pabrik melahirkan kaum buruh. Dengan upah kecil dan kerja keras, kaum buruh hasilkan barang-barang dan keuntungan melimpah yang melahirkan kapitalisme dan cukong-cukong. Kaum buruh secara tidak sadar membantu melahirkan sistem kapitalisme yang pada gilirannya semakin mencekik leher mereka. Kapitalisme yang makin menggelembung ituperlu bahan mentah dan perlu pasar. Maka mereka pun melahirkan imperialisme, menjajah negeri-negeri Timur, Asia dan Afrika dan Amerika Latin dijajah, bahan mentahnya dikeduk dan dibawa ke pabrile pabrik Eropa, dan sesudah jadi barang dibawa lagi ke sana untuk dijual. Bagaimana cara menolong kaum buruh yang semakin lemah sementara kaum kapitalis semakin kuat? Gampang saja, kata Karl Marx. Kaum buruh mesti bersatu, mesti bisa mogok kalau digencet, mesti kuat secara politik, dan bisa merebut kekuasaan dan mengganti sistem kapitalisme dengan sistem sosialisme. Maka Marxisme pun menyebar di Eropa dan membikin dengkul kaum kapitalis menggigil ketakutan. Marxisme dianggap setan baru yang mesti diuber-uber dan dimusnahkan. Marxis jadi musuh bebuyutan para cukong.
ㅤㅤ
Dengan koperasi, sistem kapitalisme akan melemah dengan sendirinya. Jika berjuta semut sudah bersatu secara ekonomi, gajah-gajah tidak bisa berbuat semau-maunya. Sesudah seruan berkoperasi itu, bermunculanlah koperasi-koperasi tangguh di Eropa: Denmark, Swedia, Belgia, Belanda, Prancis, dan Inggris. Kapitalisme mernang belum sepenuhnya tumbang, tapi sedikitnya sudah sempoyongan dan tidak pongah bertolak pinggang seakan tiap orang bisa dipelintir sesuka hati. Kaum kapitalis sudah tidak bisa semau-maunya memperlakukan konsumen dan kaum buruh seperti sapi perahan dan barang mainan. Individualisme sudah diungguli oleh kolektivisme. Keserakahan sudah dilawan dengan kebersamaan.
ㅤㅤ
Mahbub Djunaidi - Asal Usul catatan pilihan - IRCiSoD
Komentar
Posting Komentar