POLITIK OVERDOSIS DAN KESESATAN BERPIKIR.
Menelitik pesoalan politik tanah air bahkan di dunia ini memang tiada akhir, saling membenci dan memfitnah kini sudah menjadi konsekuensi logis, orang-orang cenderung menghina akal sehat demi kepentingan sesaat mempersoalakan golongan, turunan, sampai persoalan iman pun dijadikan sebagai sasaran menghancurkan lawan. Panggung politik tidak diisi dengan gagagsan akan masa depan umat dan bangsa, tetapi lebih kepada usaha menggiring opini dengan mengaktifkan berbagai cara untuk merebut hati para pemilih, ditengah pertempuran para elite politik yang sengit, pertempuran pun juga terjadi di dalam lapisan masyarakat. Ada masyarakat yang begitu fanatisnya sehingga menimbulkan konflik dalam kehidupan sosial, mungkin mereka tidak menyadari secara matang, bahwa yang menjadi akhir dari pertempuran tersebut adalah overdosis yang berlebihan dalam mengilhami politik, mereka menyanjung sambil menyinggung, mereka saling membuang pandang bilang berbeda pilihan, seakan momentum politik adalah saat dimana yang bersama adalah kawan dan yang berbeda adalah lawan. Sungguh miris, dan ironisnya hal ini sampai sekarang diaminkan sebagai kebiasaan berpolitik, sebagian masyarakat bahkan menjadi tim dari para kandidat yang bertarung, mulai dari membagikan sembako, uang, bahkan membagikan fitnah yang keji demi mendapat kepercayaan.
Kesesatan berpikir merupakan hal yang sangat merugikan, dimana kita harus meyakini ilusi dan mengabaikan apa yang seharusnya. Kita tidak akan maju dalam pemahaman politik bila rakyat belum dicerdaskan lewat pendidikan politik, demokrasi memang adalah sistem yang terbaik dari pada sitem lainnya, namun sisi kekurangan dari demokrasi justru menjadi krusial, masyarakat dengan mudah diadu domba, sebab masih terlalu dini untuk mempimpin dirinya dan memutuskan siapa yang harus dipilihnya. Kesesatan berpikir masyarakat adalah ketika dihadapkan dengan perbedaan pilihan, mereka tidak rasional dan begitu membabi-buta dalam perbedaan. Harusnya masyarakat merefleksikan diri terhadap apa yang menjadi tujuan dari momen politik, dimana secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa, momentum politik adalah dimana proses demokrtisasi yang berlangsung bertujuan untuk mencari pemimpin yang mampu mewakili aspirasi rakyat, dan memiliki integritas serta moral yang baik untuk bisa melihat penderitaan serta kebutuhan rakyatnya. Kita tidak bisa berharap pada demokrasi, kita juga tidak bisa menaruh harapan pada janji para politisi, tapi kita bisa mengukur setidaknya dengan pasti kapasitas dan integritas sesorang bila kita mengaktifkan akal sehat, menghindari kekesatan berpikir dan tidak overdosis dalam menalar politik sehingga pada akhir momentum politik dapat menghasilakan para pemimpin yang mencintai rakytnya, dan juga bisa mewakili rakyat dalam segala problem yang ada, maka dari sini bisa kita berkesimpulan bahwa politik mesti diilahmi dengan akal sehat dan memahmi secara jerni tujuannya.
Komentar
Posting Komentar